Saturday, July 8, 2017

lanjut atau berhenti kuliah

Kuliah? Kesan kalian gimana? Saya pernah denger, "Kuliah itu nggak seindah sinetron." yang dalam ngebidik tentang cinta-cintaan mulu ya? Okey, kali ini kalian akan membaca sebuah tulisan tentang lanjut kuliah atau berhenti kuliah? Saya update tentang hal ini, karena saya pernah nyari di Om google tentang berhenti kuliah.


Kuliah itu susah, itu kata orang banyak terutama mahasiswi keperawatan macam saya . Buat makalah, buat ASKEP , praktikum di rumah sakit , ketemu ribuan pasien .dan untuk semester akhir bakalan berhadapan dengan yang namanya KTI ( karya tulis ilmiah)



Saya emang kayak gini. Saya cepat stress. Saya nggak suka teori dan nulis askep , saya sukanya praktik langsung. Buat apa saya bertahan kalau saya tidak begitu ngeh dengan yang satu itu? Di lain sisi, alesan saya berhenti yah pengen fokus kerja atau membangun usaha. Saya 'kan cewek, saya pernah mikir, saya orangnya introvert, nggak mudah bergaul dengan temen-temen, dan dunia mahasiswa itu bertolak belakang dengan semua sifat yang saya punya. Saya harus berubah? Pengen sih, tapi saya lebih senang jadi diri saya yang sekarang.


sebuah kejadian yang membuat saya semakin drop adalah masalah praktikum dan jumlah absensi saya yg acakadul. Saya emang orangnya plin plan. Sebenarnya, dulu saya pengen jg kuliah, pengen bikin bangga ortu , pengen menaikan drajat saya. padahal dulu, saya nggak tahu persis pengen jadi apa. Dari SD sampai SMA, cita-cita saya berubah-ubah. Cita-cita saya yaitu pengen jadi guru , psikolog, Dokter, penulis, perawat , dan yang terakhir saya memantapkan diri bahwa saya ingin menjadi perawat , tapi kenyataannya passion saya di dunia keperawatan kurang menguntungkan . MERASA SALAH JURUSAN




Di lain sisi, saya merasa beberapa dosen saat memberi pencerahan tentang kuliah jleb banget di hati saat mereka mengatakan hal demikian. Dan hal itu membuat saya makin yakin bahwa saya akan berhenti kuliah. Mama jelas kecewa, Papa apalagi. Tapi, setelah saya meyakinkan, mereka akhirnya bilang, "Terserah kamu, kamu yang jalani. Di sini, mama cuma biayain. Terserahlah apa yang terbaik buat kamu."


Saya tahu ini masa depan yang belum meyakinkan, tetapi bukankah semuanya memang harus diawali dengan berusaha dan berdoa? Bukannya masa depan mereka yang sedang berusaha mengejar cita-cita juga belum tentu meyakinkan? Karena sekarang ini mereka berproses, begitu pun dengan saya.


Saya bakalan ngelakuin apa yang saya mau. Selama itu baik 'kan? Nggak ngerugiin siapa-siapa. Saya tahu pikiran kalian (sahabat-sahabatku, teman-teman kampusku,), bahwa saya sudah mengambil keputusan yang yah.... kalian pikir sendiri.






Okey, yang bertanya kenapa saya memilih untuk tetap tinggal di kota ini, alasan saya? Saya mau menambah pengalaman, saya mau belajar banyak tentang hidup, saya mau mandiri, saya mau kerja dan melihat kejadian sekitar, saya mau menggapai cita-cita. Kenapa? karena saya yakin , tak selamanya gelar mampu membawamu dlm kesuksesan