Monday, December 31, 2018

Happy new years , happy new life

Selamat tahun baru sayang
Di malam ini , tepat dimalam pergantian tahun. Aku membaca pesan pesan mu , pesan yang berisi tentang rindu dan doa doa baikmu . Dipesan inilah kamu tak henti2nya mengucap kata terimakasih atas kesabaranku dalam hal bertahan dan menunggu mu pulang .

Katamu "ajib selalu berdoa buat kamu dan kita , doa kita sama dear :) . Makasih udah kuatin hati Ninda buat ajib. Ajib bahagia dan bersyukur punya Ninda buat jadi ibu untuk keturunan ajib kelak :* , makasih untuk sabarmu nungguin ajib pulang , love you and happy new year dear"

Ya. Kamu benar sayang , doa kita sama :)
Doa tentang sebuah pertemuan dan kebersamaan hingga tua nanti . Doa yang  selalu ada namamu di dalamnya .
Asal kamu tahu sayang , akupun juga merasa sangat bersyukur menjadi wanita yang terakhir di hidupmu , dalam tahajud ku di sepertiga malam , aku selalu bertanya pada sang pencipta tentang kebaikan apa yang sudah hamba lakukan dimasa lalu hingga diberikan suami sebaik ini .  Suami yang selalu bersikap layaknya sahabat dekat dan seorang ayah . Dengan mu , aku belajar untuk tidak egois , sabar adalah cara kita bertahan ketika cobaan datang , seiring berjalannya waktu , alam akan menyeleksi dengan sendirinya  Dan aku akan tetap menempatkan kamu sebagai satu satunya pria yang ku hormati setelah ayah

Tetaplah disampingku dengan baik , menghangatkan jarak tentang sebuah cinta. Jadilah pelindung ketidakmampuan ku , tolong bantu aku hingga waktu terlelah mu datang , aku menunggu , kamu kembali menuju.

Monday, November 12, 2018

Menanti lebih sabar

Semakin kita merawat cinta dalam kesabaran, semakin cinta bisa bertahan dalam musim apapun. Kamu tak perlu terlalu mencemaskan perihal sebuah kebersamaan. Bagiku, cukup pengharapan pada tuhan. Sebab tiada luka yang abadi selama tuhan bermukim di hati. Perihal ingin bersama denganmu selamanya, sudah menjadi topik pembicaraan utamaku dengan pencipta. Ia telah menabahkan hati kala musim kerinduan mengeringkan segala dahaga.

Kamu hanya perlu menyisipkan sebait asa, mengaminkan kata semoga yang sedang kurapalkan pada pencipta. Lalu, semesta yang kita lihat dari sisi yang berbeda akan menjadi satu warna saja, kita. Walau tidak semudah yang kita bayangkan, tapi selama kita berjuang bersama. Segala ketidakmungkinan akan menjadi kemungkinan. Untuk sekarang aku cukup memahami ketakutan dan kecemasan yang sedang bermuara dalam hati dan pikiranmu.

Kamu yang terlalu mencemaskan bagaimana memberi perhatian dan kenyamanan pada perempuan yang akan menemanimu dalam perjalanan. Ya, aku mengerti kecemasanmu itu. Sebab kita memiliki kecemasan yang sama. Yang kucemaskan, apakah pilihanku merupakan keputusan tuhan atau hanya keputusan takut sendirian? Tapi satu hal yang selalu kujadikan pedoman "tidak perlu menyimpan risau dalam kepala, sebab langit tidak pernah salah dalam memasangkan sekeping hati" sekarang kamu bisa tertawa lega, karena kecemasan itu hanyalah permainan pikiranmu saja. Percayalah kamu memiliki kemampuan.

Maafkan jika isi kepalaku sedikit berbeda dari perempuan-perempuan yang pernah singgah dihatimu. Mungkin kamu akan selalu kubuat bingung dengan tingkahku yang menurutmu baru. Sebab aku menyukai segala hal baru, termasuk dalam urusan mencintai. Tapi sekali mencinta, aku tak pernah mendua. Kujaga selamanya. Kupastikan tidak ada yang bisa mencintaimu sebaik aku. Perihal sebuah keterikatan dan komitmen jangka panjang yang selalu mereka ributkan. Tentang susunan angka yang semakin hari berkurang saja. Tentang kerut yang mulai tampak bergaris-garis disekitar wajah. Ah, aku sama sekali tidak memperdulikannya. Karena cinta yang datang terlalu cepat, bagiku akan pergi dengan cepat juga.

Lebih baik merawat yang ada dengan sepenuh jiwa, mengokohkan akarnya, agar kuat menghadapi terpaan badai. Mari berproses pelan-pelan, sebab aku tak terlalu menyukai sesuatu yang dadakan tanpa perencanaan. Bagiku, cinta adalah sebuah perjalanan. Dimana kita semakin tumbuh kuat seiring jaman. Walau musim berganti kulit sesering apapun, kita tetap sama. Kita tetap seperti pertama kali jumpa. Kita adalah satu jiwa. Itulah sebaik-baiknya kebahagiaan.

Bahkan ya, adakalanya kita akan menghadapi selisih paham, suasana hati yang berubah-rubah dan gangguan dari pihak ketiga. Yups, begitulah sebuah ujian. Tak pernah ada soal yang mudah. Tapi selama keyakinan dan kepercayaan yang kita rawat dari dulu tetap ada, ujian serumit apapun kita pasti bisa melewatinya.

Akhir kata, kamu yang sedang berjuang disana. Tetaplah kuat, tetaplah semangat meski kata-kata ini tidak membantumu sama sekali. Ku tunggu kamu pulang memelukku dengan erat kembali. Sebagai pembuktian cinta pada pencipta. Dan aminkan dalam hati, jika kita ditakdirkan bersama sejak pembentukan dalam rahim yang suci. Aku yakin tak ada yang mampu memisahkan. Maaf, jika sekarang rinduku sering mengganggu. Dan mohon maaf, jika nanti aku sering mengganggu tidurmu. Sepanjang kamu tak menyerah, selama itulah aku tabah. Menanti datangmu menjemputku pulang ke rumah. Rumah kita. Salam

Friday, November 9, 2018

Kupikir...

Kupikir menikah itu artinya aku hanya mempersiapkan mental untuk siap dididik , tidak baper dikoreksi , lalu berprogres menjadi ibu yang baik .
Tapi ternyata ada periode dimana sang imam yang justru menjadi takabur , membutuhkan uluran tangan kita , kelembutan tutur kata kita dalam menasehati , kekuatan sabar kita dalam menjalani dan panjatan doa2 kita ... Hingga menyentuh Qalbu nya kembali

Kupikir menjadi istri yang suportif hanya dengan mendoakan, mendorong , menyemangatinya disetiap jejak langkah hidupnya  , ternyata menerima "Kekalahannya" , menghiburnya lalu menjadi pangkuan ternyaman saat dia menyerah pun juga menjadi kewajiban . Hingga dia siap memutar biduk rumah tangga ke koordinat baru

Kukira setelah menikah hidup akan semakin berwarna , bahagia , bersama pasangan selalu , menanti kehadiran buah hati bersama , membesarkan mereka hingga dewasa
Ternyata ada fase dimana , buah hati tak kunjung hadir , pertanyaan "udah isi belum?" Mulai bermunculan , ribut karena masalah kekurangan maupun keuangan bahkan pasangan diuji seribu cobaan .

Apapun itu , hingga detik ini saya tetap bersyukur . Karna rejeki orang berbeda beda . Ada yang rejekinya diberi uang yang banyak , ada yang diberi anak yang Sholeh , ada yang diberi suami yang mapan , ada pula yang diberi hidayah untuk segera berhijrah .

Jika suami masih belum "baik" , ya itu rejeki saya . Mungkin sebelumnya saya belum baik , bukankah ada pepatah bilang "pria yang baik untuk wanita yang baik" , saya sadar akan hal itu dan saya bersyukur dengan setiap apapun yang Allah berikan kepada kami berdua . Cobaan ini mungkin hanya cara Allah memberi jalan agar kami senantiasa dekat denganNya . Tak ada yang perlu di risaukan , sebab suami mulai sadar dan pernah berpesan "kalo sekarang kita susah , besok kita bakal seneng , besok mulai lembaran baru , kita mulai awal yang baik"
Kejadian ini biar jadi pelajaran berharga untuk kami , kelak anak cucu kami jangan sampai seperti ini . Dan semoga Allah selalu melindungi kami , menguatkan kami dari segala sisi . Ya , rencana Allah memang selalu menakjubkan . Saya percaya semua akan semakin baik setelah ini. Sekian

Wednesday, October 31, 2018

Never gone #SayaBersamaRajib

Sehari Setelah kepergianmu , aku sibuk memejamkan mata ,  berharap terlelap seperti malam sebelumnya , berharap mimpi buruk ini segera usai . Berharap ketika pagi tiba kamu sudah ada disamping sambil memelukku seperti biasanya .

Sehari setelah kepergian mu , aku sibuk berkhayal , berharap menjadi orang kaya (hehehe) . Lalu membawamu kembali kerumah

Sehari setelah kepergianmu , aku sibuk berdoa berbincang bincang dengan Tuhan . Berharap diberikan jalan keluar

tentang kisah kita, yang tertulis rapi dalam memoriku. Tentang doa-doaku yang terus menguntai ke langit. Sampai saat ini dan entah sampai kapan aku terus menyebut namamu dalam doaku. Bagiku cinta itu sederhana, sesederhana ketika kamu datang membawa energi baru dalam hidupku. Mencintai selalu menciptakan keberanian dalam hidup. Seperti aku yang berani menatap masa depan ketika ku tahu hatiku telah jatuh cinta. Bukan cinta yang mengumbar hawa nafsu, cinta ini selalu menuntunku menuju kebaikan. Bukankah cinta itu indah ketika tersimpan rapat-rapat dalam hati.

Biar saja kugenggam lewat doa-doaku. Selalu tentang aku yang menunggumu dari balik rasa semangatku.  semangat yang selalu mampu membawaku berdiri tegar hingga saat ini. Cinta yang selalu mampu menghidupkan asa dan cita dalam hidupku. Demi berdiri tegak menatap masa depan bersamamu.
Yakinlah , tak ada yang berubah meski sayap mu telah patah . Bersabarlah ...

My other half

Untukmu , dengan penuh cinta.


Untukmu yang selalu ku rindu dalam doa – doa di sepanjang sujud malamku.

Untukmu yang telah memeluk resahku disepanjang waktu yang telah berlalu.

Di sini aku baik – baik saja dan semoga Allah selalu senantiasa berkenan menjaga.

Di sini aku masih menyusun mimpi – mimpi itu dan merajut segala asa.

Di sini ku beranikan diri menorehkan cahaya kehidupan untuk jiwa yang kemarin sempat padam.

Wahai engkau yang mencumbu khawatir di dalam lantunan dzikir.

Di sini aku simpan erat semua asa.

Di sini aku tetap setia pada doa – doa yang sama.

Yang dengan sabar menanti jawaban atas segala surat yang telah ku kirimkan pada-Nya.

Aku akan baik – baik saja.

Bagaimana dengan kau di sana ?

Ku harap kau tetap ingat hak atas jiwa ragamu dan tetap berdiri setegar yang aku faham.

Ku harap kau tak lupa atas mata dan hati mu yang juga menuntut untuk mendapat haknya.

Lelahmu, bayarlah semua itu.

Percayalah bahwa di sini aku pun tengah meramu impian itu.

Agar ia mekar di saat – saat yang memang benar telah digariskan baginya.

Di sini aku merajut semua harapku, agar kau tau aku tak lagi menggalaui rindu – rindu palsu.

Tetaplah pelihara hati ini sedemikian rupa.

Agar ia tak melupa Sang Pemilik Cinta Maha Sempurna

Wahai engkau yang melukis sejarah berukir kisah.

Engkau yang saat ini tengah mengurai lantunan cerita sepanjang malam.

Meniti segala makna memecah kesunyian di dalam gelap.

Tersenyumlah ! Karena Allah Maha Tahu bahwa hati ini tetap menjaga namamu.

Sunday, October 14, 2018

Home

Jika suatu hari nanti aku berkata bahwa pagi ini kamu yang paling pertama kali aku cari. Aku tidak berbohong tentang itu. Jika kau bertanya siapa yang paling aku cinta hari ini, kau akan mendengarkan detak jantungku yang malu-malu mengeja namamu. Jika suatu hari nanti kau bertanya kenapa aku memilihmu meski kamu merasa bahwa masalalumu tidak sebaik yang aku kira.

Kau keliru menilai hatiku. Bukan aku yang memilihmu, tapi hati yang terlanjur jatuh dan tumbuh seiring perjalanan denganmu. Maka berhentilah dalam kebingungan, sebab kecemasan yang sedang kamu buat justru membuat perasaanmu bergetar. Kamu hanya takut kehilangan. Padahal aku sekarang tepat berada dalam pelukanmu.

Katamu kita tidak bisa mengandalkan cinta untuk hidup. Kamu salah, justru kita tidak bisa hidup tanpa cinta. Bukankah tuhan menganugerahi cinta sebagai pelipur lara. Karenanya kita mengerti hati masing-masing, karenanya kita bertemu disebuah tempat yang masih asing. Karenanya kamu dan aku tidak lagi sendiri tapi satu.

Berhentilah berpikir bahwa kamu belum mampu. Sedangkah disini, disudut  yang beda aku selalu memujimu kepada pencipta, bahwa kamu mampu menjadi seorang pemimpin bagi hati. Perlukah aku membuat alasan yang bisa membuat kepercayaan dirimu bangkit kembali? Kurasa kamu tak butuh itu, sebab tuhan sudah memberimu kemampuan tuk menjadi nomor satu. Mungkin kamu akan selalu bertanya-tanya "kenapa seorang naif sepertiku masih terlalu percaya pada keajaiban tuhan?

Bukankah Dia menghadirkanmu dan aku tidak pernah merasa lelah melayanimu sebagai istri. Bukankah tuhan sangat bijaksana. Maka jika kamu masih ragu kenapa aku masih menerimamu dengan segala keterbatasanmu, kamu justru harus bersyukur karena tuhan hanya menghadirkan ketulusan disaat kurang tepat menurutmu namun sudah amat tepat menurutnya. Lalu, maukah kamu berjuang bersamaku? Walau mungkin aku tidak sehebat ibumu dalam membahagiakanmu dalam urusan perut maupun saat kamu lelah, tapi percayalah sebab aku tidak akan lelah tuk membuat rumahmu terasa betah.

Maka cintailah aku dengan kekuranganku, isi kurangku dengan kelebihanmu. Begitupun sebaliknya. Dan semoga semesta menjagamu di luar sana sampai akhirnya kamu pulang ke rumah kita.

Monday, August 27, 2018

Perfect husband

Di hari aku mengiyakan ajakanmu untuk mengarungi laut bersama, di hari itu pula aku sadar bahwa hidup bersamamu bukanlah hal yang mudah. Aku juga sadar bahwa kehidupan bersamamu bukan berarti nyaman tanpa tersengat sinar matahari dan kehujanan. Di hari aku memutuskan untuk hidup bersamamu, di hari itulah aku tahu aku mau berjuang bersamamu dari bawah, dari nol. Aku sadar membangun rumah tangga bersamamu membutuhkan stok toleransi yang luar biasa besar. Tidak hanya itu, mental yang tidak mudah menyerah juga aku perlukan di hari aku memulai hidup baru bersamamu. Karena aku menyadari hidup kita tidak akan mulus, banyak lika-liku yang mungkin membuatmu meragukan janji suci yang kita ikat bersama. 

Tapi percayalah, suamiku.

Aku akan selalu berdiri di sisimu, menggandeng tanganmu, menguatkanmu ketika kamu lelah berlari. Aku akan selalu mendukung dan sebisa mungkin membuatmu bahagia setiap hari. Aku akan berusaha membuatmu bangga ketika kamu memperkenalkanku ke semua orang, “inilah istriku, yang jadi sosok di balik kesuksesanku.” Aku ingin kita melewati badai dan awan gelap bersama, melewati gelombang yang menghantam keras sekali pun, aku ingin kita menulis kisah cinta kita bersama.

 

Tahukah kamu setiap pagi aku berterima kasih pada Tuhan karena mempertemukan kita berdua di jalan yang sama. Aku bersyukur bisa melihat punggung dan wajah orang yang tidak akan bosan kucintai setiap pagi. Aku membuka mata merasakan dinginnya udara pagi tapi aku lebih bersyukur ketika ada pelukan hangat darimu yang membuktikan bahwa Tuhan memberiku satu kesempatan lagi untuk menerima dan memberikan cinta. Pagi hari kita nggak akan selalu penuh dengan adegan seperti ini, ya aku menyadarinya. Akan banyak cobaan dan tantangan yang bisa datang dari mana saja. Akan ada air mata dan argumentasi. Akan ada masa-masa dimana kita bersitegang dan akan ada waktu dimana emosi mampu menggelapkan mata kita. Akan ada masa dimana aku harus menangis dan tidak bisa berlari padamu. Aku sudah tahu dan siap akan hal itu dan aku bahagia menjalaninya .

PS : bacalah blog ini sesekali ketika kita ribut . Banyak doa2 dan harapan yang baik tertulis disini :)

 

Friday, August 24, 2018

SAH

Pagi itu , kala pagi buta saya disibukan untuk merias diri agar terlihat cantik di matamu , seperti inilah saya , kau bilang terlalu menor hehe maaf , tapi saya bahagia seperti ini . 
Menyambut datangnya tamu dan calon suami , sedikit membuat saya grogi . Wajar saja kan , ini pertama dan terakhir kalinya moment sakral terjadi

Lalu kami bergegas ke KUA , hati mulai panik , pikiran
 Tentang lafal mu nanti ketika mengucap kalimat suci terus membuat saya khawatir . Saya takut kamu salah , ternyata tidak , kamu mengucapkan dengan lancar tanpa pengulangan
Terimakasih , kita sudah sah sekarang

Tuesday, August 14, 2018

#menuju halal

Terima Kasih Partner Bertengkar Paling Nyaman. Kini Aku Yakin, Kamulah Jawaban Doaku Tiap Malam

partner bertengkar via http://www.logancoleblog.com

Beberapa saat lagi, kita mulai membuka petualangan baru. Aku, kamu, dan berlembar-lembar hari yang nantinya akan kita isi. Kalau ditengok ke belakang, rasanya hampir mustahil kita berdua bisa sampai di titik ini. Mengingat dulu kita ibarat dua kutub yang berbeda. Aku dan kamu hampir selalu bertengkar, seperti tak ada hal menyenangkan yang bisa dilakukan. Apa kamu ingat, di awal perjalanan kita dulu, orang-orang sempat skeptis dengan berapa hubungan ini bisa berjalan.

Ah, paling nggak sampai dua bulan.


Namun, semesta seperti mematahkan segala kutukan. Kita berdua diberikan kesempatan untuk saling mengenal, dan tentu saja saling bertengkar. Dengan tulisan ini, izinkan aku mengucap syukur untuk Yang Maha Cinta atas segala hal baik yang pernah ada. Juga untukmu, partner bertengkar paling nyamanyang akhirnya jadi jawaban dari doaku setiap malam.

1. Hampir sama seperti kebanyakan pasangan. Ingatkah kita pertama kali bertengkar karena pesan yang tak sempat dibalas?

Alasan pertengkaran via www.logancoleblog.com


Layaknya pasangan kebanyakan, aku dan kamu mengawali hubungan dengan yang manis-manis. Dikit-dikit bertanya sedang apa atau lagi di mana. Namun pertengkarang pertama kita dimulai saat pesanku tak kamu balas. Padahal sebelum-sebelumnya kamu selalu membalas dan tak pernah membuatku menunggu lama. Betapa naifnya aku dulu, yang langsung kesal dan marah. Kamu yang tak kuasa menjelaskan alasan pun akhirnya tersulut emosi.

2. Lalu ritme kesibukan yang tak sama buat kita jarang bertemu. Hingga yang ada hanya marah-marah sembari menahan rindu

Marah-marah tapi rindu via www.logancoleblog.com


Lepas bertengkar karena hal sepele, kita masih diberi kesempatan untuk lanjut lagi. Namun lagi-lagi kita bertengkar. Penyebabnya semakin berkembang. Ritme kesibukan kita mulai tak seimbang. Di saat aku ingin bersamamu, kamu justru sibuk dengan pekerjaan. Ketika kamu ingin sekadar melepas penat denganku, aku justru baru sibuk-sibuknya dengan jadwal. Ketimpangan waktu akhirnya berakhir dengan pertengkaran. Lucu kan kita dulu? Padahal kalau dulu aku atau kamu sedikit mengalah, tak akan berakhir masalah.

3. Kita pun pernah selisih paham karena cemburu. Kamu cemburu pada mantan-mantanku. Sementara aku cemburu hebat pada teman-temanmu

Cemburu kala itu via www.logancoleblog.com


Pacaran tanpa cemburu itu ibarat sayur tanpa bumbu, hambar. Namun jika keseringan cemburu, justru bisa mengganggu hubungan. Dosis cemburu yang kita rasai dulu memang sedikit berlebihan. Bertengkar pun jadi kegiatan wajib yang masuk dalam to-do-listharian. Dulu kita berdua malah sempat hampir bubar karena cemburu.

Kamu ingat, betapa marahnya kamu ketika deretan para mantan masih berusaha menghubungiku? Lalu mungkin kamu masih ingat betapa marahnya aku saat kamu lebih banyak bersama teman-temanmu. Sedikit berlebihan memang, tapi dari cemburu yang hampir memisahkan kita itu aku jadi sadar, bahwa takut kehilanganmu ternyata lebih besar dari gengsi dan egoku.

4. Bahan bertengkar seakan tak pernah habis dari kita berdua. Masih ingat betapa dulu kita diam-diaman hanya karena salah paham?

Salah paham zaman dulu via www.logancoleblog.com


Kalau pasangan lain mendamba rasa cinta dan sayang, mungkin aku sedikit berbeda. Aku merasa pertengkaran termasuk bahan bakar terbaik untuk jalani hubungan yang ada. Sebab sejauh perjalanan yang telah kita lalui, dari pertengkaran ini pula aku mulai paham jalan pikiranmu.

Dulu aku mengira kamu terlalu mengekangkuu. Tak boleh melakukan ini, tak boleh jalani kegiatan itu. Aku pun sempat salah memahami maksud baikmu itu. Meski kita sempat bertengkar hebat karena salah paham, kamu dengan tenangnya pelan-pelan buatku percaya. Bahwa apa yang kamu lakukan itu bukanlah sebuah kekangan. Tapi murni sebuah kepedulian.

5. Sifatku yang panikan dan gampang nangis pernah buatmu hampir menyerah. Tapi semesta masih berpihak, kita pun belum diizinkan untuk bepisah

Maaf dulu aku sering panik dan gampang nangis via www.logancoleblog.com


Iya, iya, aku akui kalau diri ini memang cengeng sekali. Disentuh dengan cerita menye sedikit, tahu-tahu sudah ada air mata di pipi. Sudah gampang nangis, aku punya sifat panikan lagi. Saat terlupa sesuatu hal yang penting, tidak jarang aku ribet dan akhirnya menangis sendiri. Aku ingat betul, dulu kamu sempat ingin menyerah dengan sifatku ini. Namun karena semesta berbaik hati atau kamu yang cinta mati sama aku, hubungan ini bisa berlanjut lagi.

6. Namun ada juga sifatmu yang selalu buatku naik emosi. Iya, kamu selalu kurang peka, padahal aku sudah memberikan tanda-tanda

Tapi kamu juga pernah buatku kesal karena tak peka via www.logancoleblog.com


Jangan senang dulu, kamu juga punya sifat yang tak kusukai. Kamu orangnya terlampau cuek dan kurang peka dalam segala situasi. Pernah suatu kali aku terlampau emosi, karena meski udah dikode, kamu tetap saja tak paham dan cuek sekali. Iya, aku akui lagi. Dulu aku sempat ingin menyudahi ikatan ini karena sifat kurang pekamu ini. Namun, takdir seakan menunjukkan sifatmu yang lain. Sifat yang akhirnya buatku jatuh hati hingga saat ini.

7. Meski jarang terlihat akur, kini aku yakin fase-fase bertengkar yang lalu merupakan jalan kita untuk jadi satu

Partner bertengkar~ via www.logancoleblog.com


Mungkin tak terhitung lagi berapa sering kita bertengkar selama pacaran. Aku mungkin juga tak bisa lagi menyebutkan secara runtut tentang kapan saja kita bertengkar. Atau mungkin kamu sudah lupa menyebab kita diam-diaman. Sekarang aku tak peduli lagi omongan orang yang menyangsikan hubungan ini. Sebab dari sederet pertengkaran yang sudah kita lalui, aku tersadar bahwa kamulah sosok yang selama ini aku cari. Meski saat bertengkar kamu menyebalkan, tapi kurasa kamu adalah jawaban dari doaku setiap malam.

Dear mas-mas yang menjadi partnerber, teria kasih ya untuk segala cinta dan kesabaran yang ada. Semoga aku dan kamu yang sebentar lagi bersatu ini diberi kekuatan. Kekuatan untuk berpetualang dan merasakan momen bertengkar di masa depan

H-10

14 Agustus , hari ini adalah hari kelarnya urusan berkas2 nikah gue sama babang di kua , sekaligus H-10 akad nikah kami . Ya , akhirnya kami akan naik ke pelaminan tanggal 24 Agustus 2018 besok. Lega rasanya setelah sekian lama menyandang status "best friends" sama babang , akhirnya kami akan resmi jadi suami istri .

Diwarnai banyak drama , seru banget rasanya prepare semuanya sama babang , dari muter RT RW , kelurahan , KUA ,  imunisasi TT , sampe KUA lagi . Segala hal yang awalnya di bayangin bakalan ribet jadi berasa lancar banget . Thanks God ! :))

Waktu prepare kami tergolong singkat banget . Kami lamaran tanggal 10 Agustus , tanggal 13-14 prepare daftar KUA , lalu tgl 24 akad . Cepet kan ? Sampe2 waktu ngurus berkas di RT RW nya babang , banyak yang nanya "kok cepet cepet?" , Kami cuma senyum , kami tau orang2 bakalan mikir kotor tentang cepatnya proses kami :D , tapi bodo amat . Senyumin , nyatanya semesta mendukung segalanya kok . Alhamdulillah semua di perlancar , berarti Allah meridhoi . Bukan karna Married By Accident lho ya , bukan .....


Monday, July 16, 2018

Pernikahan

Pernikahan.


Selain segala macam urusan hati, keluarga, logika, rencana masa depan dan hal-hal penting lain, bagi kebanyakan perempuan, pernikahan adalah sesuatu yang indah. Apa yang muncul dalam benak saya tentang pernikahan, selama waktu yang bisa dikatakan panjang, juga sama: indah. Saya membayangkan sebuah pelaminan yang cantik. Gaun yang anggun. Dekorasi dengan warna favorit saya: merah. Bunga-bunga bermacam warna. Teman-teman yang datang untuk memberi selamat dan doa.


Sampai beberapa waktu yang lalu, saya masih saja membayangkannya. Saya ingin ini. Saya ingin itu. Saya sering melihat gaun-gaun pengantin di internet. Setiap kali ada teman yang menikah dan membagikan fotonya di media sosial, saya selalu memperhatikannya. Saya memperhatikan make up-nya, gaunnya, pelaminannya, bunga-bunga yang menghiasinya. Betapa cantik dan indahnya itu semua. Setiap kali datang ke pesta pernikahan teman, saya juga memperhatikan lagi semuanya lebih dekat. Mulai dari undangan yang dikirimkan. Warna tendanya. Dekorasinya. Bunga apa saja yang ada di sana. Detail gaun pengantinnya. Foto-foto pre wedding. Makanan yang ada di atas meja. Souvenir yang dibagikan. Kemudian otak saya mulai menyusun dan membayangkan banyak hal. Saya ingin begini. Saya ingin begitu. Saya mau warna merah hati. Saya ingin ada banyak bunga segar. Saya ingin gaun cantik warna putih untuk akad nikah dan gaun anggun warna merah. Saya ingin memegang buket bunga mawar. Saya tidak ingin ada foto di kertas undangan. Saya mau buat undangan dengan cover depan gambar sebuah pohon warna-warni. Saya ingin agar undangan itu sekaligus menjadi kenang-kenangan, berupa sebuah buku catatan kecil untuk menulis apa saja. Saya juga akan menyelipkan sebaris dua baris puisi bang Aan Mansyur atau Bambang Purnomo di dalam sana. Saya ingin begitu banyak hal yang hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat saya bahagia bukan kepalang.


Tapi selalu ada beberapa hal yang membuat kita berubah.

KINI , SAYA HANYA INGIN MENJADI HALAL BAGINYA  . BUKAN HANYA SEKEDAR MENGHABISKAN DANA JUTAAN RUPIAH UNTUK SEBUAH PESTA MEWAH 


Semakin lama saya menyadari bahwa ada banyak hal lain yang memang lebih penting untuk diberi pertimbangan dan pemikiran dibanding semua keindahan pesta itu. Tentu saja saya masih sama seperti kebanyakan perempuan. Saya sungguh seorang perempuan yang pasaran dan tipikal kebanyakan itu. Tentu saja saya masih menyukai keindahan sebuah pesta pernikahan dan gaun-gaun itu. Tentu saja saya ingin pada hari itu, saya menjadi perempuan paling cantik di dunia. Tapi pada suatu titik, pada akhirnya saya menghapus semua foto gaun-gaun pengantin di ponsel saya. Saya berhenti memperhatikan undangan yang semakin banyak saya terima dari hari ke hari. Saya berhenti memperhatikan foto-foto pernikahan teman yang banyak tersebar di beranda sosial media. Saya berhenti menginginkan –meskipun kadang masih membayangkan, sebuah pernikahan yang cantik dengan kehadiran banyak teman dan senyum kebahagiaan. Saya berhenti menginginkan semua hal itu. Tapi bukan berarti saya berhenti menginginkan sebuah pernikahan.


Ada banyak hal yang terjadi.


Hal-hal itu membuat saya berpikir lebih kompleks dan sederhana sekaligus. Hal-hal itu menyadarkan saya bahwa menikah adalah sesuatu yang sulit, sekaligus mudah. Hal-hal itu membuat saya berpikir bahwa orang-orang yang telah menikah dan bisa bertahan, adalah orang-orang yang kuat dan bahagia. Ya, saya pun menginginkan sebuah pernikahan. Hanya pernikahan itu sendiri. Saya menginginkan sebuah prosesi yang hanya dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dekat. Saya masih akan menjadi perempuan tercantik di dunia pada hari itu, sekalipun tanpa pelaminan, tanpa gaun cantik, dan tanpa bunga-bunga yang indah. Saya hanya ingin menikah. Itu saja. Saya akan menyambut seseorang yang akan menjadi teman hidup saya selanjutnya. Saya akan menjadi perempuan paling cantik dan paling kuat di dunia untuk dia. Saya hanya ingin bisa menemaninya dan dia menemani saya, menyambut segala hal yang akan terjadi. Pernikahan yang saya inginkan hanya terjadi sekali seumur hidup itu akan saya kenang sebagai sesuatu yang sederhana, tapi memiliki makna yang dalam. Saya tidak ingin banyak. Sungguh saya hanya minta itu saja: sebuah janji untuk selalu bersama dalam keadaan apapun.


Maka dengan ini, Bapak, dan juga Ibu, saya ingin menyampaikan bahwa saya hanya ingin menikah, bukan menggelar sebuah pesta. Barangkali akan ada orang yang berkomentar. Barangkali akan ada sahabat yang merasa kecewa. Barangkali akan ada bermacam-macam pertanyaan. Tapi bukankah pernikahan adalah ikatan yang perlu diakui di hadapan Tuhan? Jika janji suci itu telah terucap, sahabat dan saudara yang baik hati tentu akan ikut berbahagia dan mendoakan, sekalipun mereka tidak hadir karena memang tidak ada pesta.


Barangkali saya memang tidak akan punya sebuah album berisi foto-foto indah pernikahan untuk dikenang di suatu masa yang akan datang. Barangkali akan ada teman-teman yang kecewa karena saya tidak mengundang mereka datang ke pernikahan saya. Barangkali saya akan kehilangan kesempatan untuk menjadi ratu sehari yang hanya datang sekali seumur hidup. Tapi siapa peduli, jika tanpa semua itu pun, saya sudah cukup berbahagia?


Monday, March 5, 2018

Noviansyah Rajib Pabelan

Senang sekali rasanya memilikimu dalam hidupku hingga aku merasa bahwa akulah wanita yang paling bahagia dan sempurna di dunia ini. 

Maaf untuk emosi yang terkadang tidak beralasan dan maaf untuk manjaku yang selalu merepotkanmu


Tetaplah menjadi priaku yang selalu menghabiskan waktu bersamaku yang membuat aku selalu nyaman yang memberikan cinta luar biasanya untukku dan yang selalu memberi kesetianya untukku

Tetaplah menjadi priaku, pria yang menuntunku dengan kedewasaanya.

apapun yang terjadi, kau selalu ada di ujung hari. Demi memastikan gadis di sisi tak kekurangan apapun sebelum terbenam di peraduan yang sepi

Terima kasih Sayang, untuk telinga yang selalu tersedia bagi setiap perbincangan. Untuk kejujuranmu mengungkapkan pendapat — yang kadang menyakitkan — tapi penuh kebenaran. Bagi setiap perdebatan yang sering berakhir pada pertengkaran, namun membangun pondasi kita lebih tegar pada berbagai goncangan.

Terima kasih Sayang, untuk genggaman di tangan setiap aku merasa sendirian. Untuk rengkuh di pinggang setiap kali kita menyeberang jalan. Untuk kesabaran menjelaskan arah utara, timur, dan letak bangunan. Untuk kesediaan bangun pagi ketika aku random ingin sarapan soto di pagi hari. Untuk kelapangan hati menerima gadismu yang jauh dari kata sempurna dan manis ini.

Bersamamu aku tahu selalu ada yang layak diperjuangkan dalam hidup ini. Di sisimu aku selalu cukup punya alasan untuk bertahan, tak peduli bagaimana kerasnya sikutan cobaan menghampiri.

Maafkan aku Sayang, kau memang didampingi wanita yang tak pandai mengungkapkan perasaan. Satu yang tak perlu kau ragukan: cintaku tenang. Aku selalu mencintaimu dalam diam

 

Semakin menua , hidup semakin mengerikan

10 menit menjelang 21th , hening tak ada yang mendekat tak ada yang mengucap . Fuck!

1th yang lalu , tepat di menit ini . Sama aja kaga ada yang tau wkwkwkkw fuck again!

2th yang lalu , lupa .... Hehe

Semakin dewasa , ulang tahun menjadi semakin tabu untuk dirayakan . Ibu masuk kekamar dan bilang "rasah fokus neng hak tok koe dadi anak we durung peneran kok"  artinya "jangan fokus di hakmu saja , jadi anak saja kamu belum bener"

Okeey , umur bertambah sisa hidup berkurang

Semakin dewasa hidup semakin mengerikan

Saturday, March 3, 2018

Bersyukur

Hey rajib , jangan tertawa setelah membaca ini . Kutuliskan kembali kisah ini. Setelah berwaktu-waktu lamanya tidak kuceritakan pada siapapun , sebuah rahasia kecil Kecuali untuk Tuhan, diriku sendiri. , Kau dan sebagian kecil orang orang yang mengetahui blog ini .

Sejak dulu memendam rasa padamu, aku sungguh enggan berharap. Karena banyak hal menjadi pertimbangan.

Bisa jadi, aku bukan tipe orang yang akan dengan mudah kau sukai. Seperti cinta pada pandangan pertama.
Bisa jadi, kau adalah sahabat dari mantan kekasihku , dan kau tak ingin mengorbankan persahabatan itu.
Bisa jadi, hatimu terlalu mengikat erat orang dimasa lalumu , hingga membuat ku benci mengapa dia bisa dengan mudah mencampakanmu.
Bisa jadi, aku terlalu jauh dari kata sempurna. Kau tahu, sejak dulu aku tidak percaya diri.
Bisa jadi, paling jauh kau hanya akan menganggapku sebagai teman.
Sebenarnya aku bisa saja bertahan , namun aku malah semakin hanyut oleh pesonamu .

Kau tahu, Tak ada yang lebih menyenangkan dibanding mengetahui bahwa aku adalah orang pertama yang kau cari untuk kau bagi seluruh ceritamu.

Disayangi, selalu menjadi hal paling membahagiakan–apalagi olehmu.

Kau tahu bentuk rinduku padamu seperti apa? Seperti irama rintik hujan yang menghujam atap rumahku. Tanpa jeda. Dan tak mereda.

Dan kini aku bersyukur , Tuhan mengijinkan ku memenangkan hatimu . Kamu tahu, Sayang? Saat ini aku sedang berusaha memantaskan diri untuk menjadi seorang yang benar-benar tepat mendampingimu kelak. Saat ini aku mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mengurangi rengekan-rengekan beserta sifat manjaku. Berusaha menjadi wanita mandiri yang tidak lagi menyusahkanmu untuk masalah sepele.

Bahkan sampai hari ini aku masih sering terbengong-bengong tak percaya setiap kau pelan mengusap kepala saat aku sedang bertingkah menyebalkan. Kau selalu bilang aku seperti anak kecil yang tak bisa menyembunyikan perasaan. Ngeyel , mulutan , sampai mau menang sendiri memang jadi kebiasaan. Tapi dengan semua keburukanku itu tak sedikit pun kau berniat meninggalkan.

Hubungan ini ternyata tidak berjalan diatas jalan tol, melainkan di pegunungan terjal yang sempat membuat ku terjungkal. Namun, kamu tetap pria yang lagi-lagi kusyukuri, sebab ternyata kau tak setega yang sempat terbayangkan

Kamu tahu? Aku bersyukur sekali Tuhan mengirimkanmu sebagai pendampingku. Lelaki introvert yang jarang bicara dgn sembarang orang , sekalinya omong bawel banget dan kebanyakan ngomong sendiri. Diajak foto pun susah  . Diajak jalan-jalan pasti lebih memilih tiduran dirumah. Lelakiku yang setia nganterin obat kerumah ketika aku sedikit mengeluh sakit untuk cari perhatian padahal rumahnya lebih jauh, jadi kalau nganter obat pasti"backtrack".

Kamu selalu bilang dengan tersenyum, "Nggak apa-apa dear. Ajib ga pengen ninda sakit . Ini udah malem Ninda jangan keluar" Ah, jawaban yang membuatku sekali lagi mengucapkan syukur kepada Tuhan karena memilikinya.

Terima kasih,  karena selalu berusaha membahagiakanku dengan tindakan-tindakan kecil penuh arti. Mungkin kamu bukan lelaki romantis seperti lelaki di drama yang setiap hari aku tonton. Kamu juga bukan lelaki kaya raya yang bisa memberikanku mobil atau jam tangan mewah, tetapi kamu lelaki humoris, dengan segala kesederhanaannya yang selalu berusaha membuatku tersenyum bahagia.

Sekali lagi, aku bersyukur karena memilikimu. Terimakasih sudah menjadi kado terbaik dihari ulang tahun ku esok

       
~ Ninda herlisa

Wednesday, January 10, 2018

Jodoh

Teruntuk kamu, yang hadirnya masih asing samar dalam sebuah perkenalan. Aku tak pernah tau bagaimana cara kita dipertemukan nanti. Yang aku tau dalam penantian ini aku selalu meminta tuhan menyertaimu dalam keadaan apapun. Kelak pada masanya, aku percaya sebuah pertemuan indah telah tuhan rencanakan untuk kita, hanya saja tuhan saat ini ternyata kurasa masih ingin merahasiakannya dengan baik padaku.

Tuhan mau kita sama sama memantaskan diri, sampai aku menjadi yang pantas untuk disandingkan denganmu nanti. Aku tau ini hanya soal waktu, aku perlu menunggu dan bersabar sedikit lagi saja untuk penantian ini. Hanya saja aku hanyalah wanita biasa, wajar bukan bila terkadang aku merasa resah dalam penantian ini? Ya, aku memang terlalu memakai perasaan untuk semua ini.

Aku hanya perlu meyakini bahwa kamu pun disana sedang memantaskan dirimu, aku percaya bahwa takdir tuhanku tak pernah salah pada akhirnya. Kamu dengar, bila memang sekarang ini belum saatnya, aku harap nanti bila saatnya tiba saat kamu merasa lelah dengan apa yang kamu cari, semoga memang aku akhir dari pencarianmu selama ini , semoga memang aku jawaban dari setiap doa doa panjangmu. Bila bukan saat ini, semoga nanti memang aku perempuan kedua yang kamu cintai dengan baik setelah ibumu.

Semoga memang aku perempuan yang akan kamu tunjukan dengan bangga pada orang orang terdekatmu nanti. Semoga memang aku perempuan yang kamu percayai untuk mendampingi hidupmu. Semoga pada masanya nanti tuhan dan semesta akhirnya mau mempersatukan kita. Saat ini aku hanya berharap tuhan selalu menjagamu dan menyertaimu. Seseorang yang aku harapkan menjadi penyempurna agamaku menggenapi separuh imanku. Semoga tuhan selalu menuntun niat baikmu untuk menujuku, seiring dengan segala doa doa baikku untukmu.

Pria kesayangan

Hai pria kesukaanku, sedang apa kau saat ini? Di sini aku sedang menatap layar komputer dan menuliskan sesuatu yang tak bisa ku sampaikan. Aku harap kau akan membacanya kelak.

Hari ini, aku bimbang, ya seperti biasanya. Sejak pertemuan terakhir kita aku menjadi lebih bimbang lagi akan sesuatu, dan akan diriku sendiri. Tentang apa yang ku pendam dan tentang bagaimana kenyataan yang sebenarnya. Aneh memang rasanya mengapa rinduku belum juga berujung. Nah, inilah sepetik hal yang menjadi inti masalah kebimbanganku.

Kemarin, aku rasa hariku baik-baik saja meski tanpamu, sampai saatnya aku melihatmu (lagi). Bukankah setelah bertemu denganmu rinduku terobati? mengapa sekarang makin menjadi? Kau terlihat luar biasa seperti biasanya. Aku tak berani mendekat, karena aku tau, aku bukan siapa-siapa buatmu, hanya aku dengan lancangnya memberimu gelar sebagai pria favoritku, bodoh? Aku sadar tapi begitulah adanya.

Perlu kau tau, sampai saat ini kebodohanku masih berlanjut, aku masih mengagumimu dan kau belum juga mengerti. Tentang rasa ini dan tentangmu yang akhimya memutuskan untuk menjatuhkan pilihanmu pada seorang wanita lain, bukan aku.



Wanita itu bukan aku


Pedih rasanya mencerna fakta tentangmu dan tentang keberanianku yang terus terlelap di balik keputusasaan, aku tau ini salahku, aku menyakiti diriku sendiri, aku berbohong dengan menundukkan mataku yang sebenarnya ingin sekali melihat ke dalam matamu, mencari ruang tempatku berada, membaca seperti apa sebenarnya aku di matamu. Aku berbohong dengan sikapku yang seolah tak peduli, aku berbohong dalam diamku, aku berbohong dengan kata aku tidak mencintaimu, aku berbohong dan menelannya, rasanya pahit sekali sampai aku tak dapat merasakan apapun selain rasa pahit.

Lalu apa yg harus ku lakukan?


Aku terlalu mencintaimu sementara kamu terlalu mencintai dia