Senang sekali rasanya memilikimu dalam hidupku hingga aku merasa bahwa akulah wanita yang paling bahagia dan sempurna di dunia ini.
Maaf untuk emosi yang terkadang tidak beralasan dan maaf untuk manjaku yang selalu merepotkanmu
Tetaplah menjadi priaku yang selalu menghabiskan waktu bersamaku yang membuat aku selalu nyaman yang memberikan cinta luar biasanya untukku dan yang selalu memberi kesetianya untukku
Tetaplah menjadi priaku, pria yang menuntunku dengan kedewasaanya.
apapun yang terjadi, kau selalu ada di ujung hari. Demi memastikan gadis di sisi tak kekurangan apapun sebelum terbenam di peraduan yang sepi
Terima kasih Sayang, untuk telinga yang selalu tersedia bagi setiap perbincangan. Untuk kejujuranmu mengungkapkan pendapat — yang kadang menyakitkan — tapi penuh kebenaran. Bagi setiap perdebatan yang sering berakhir pada pertengkaran, namun membangun pondasi kita lebih tegar pada berbagai goncangan.
Terima kasih Sayang, untuk genggaman di tangan setiap aku merasa sendirian. Untuk rengkuh di pinggang setiap kali kita menyeberang jalan. Untuk kesabaran menjelaskan arah utara, timur, dan letak bangunan. Untuk kesediaan bangun pagi ketika aku random ingin sarapan soto di pagi hari. Untuk kelapangan hati menerima gadismu yang jauh dari kata sempurna dan manis ini.
Bersamamu aku tahu selalu ada yang layak diperjuangkan dalam hidup ini. Di sisimu aku selalu cukup punya alasan untuk bertahan, tak peduli bagaimana kerasnya sikutan cobaan menghampiri.
Maafkan aku Sayang, kau memang didampingi wanita yang tak pandai mengungkapkan perasaan. Satu yang tak perlu kau ragukan: cintaku tenang. Aku selalu mencintaimu dalam diam
No comments:
Post a Comment