Monday, August 27, 2018

Perfect husband

Di hari aku mengiyakan ajakanmu untuk mengarungi laut bersama, di hari itu pula aku sadar bahwa hidup bersamamu bukanlah hal yang mudah. Aku juga sadar bahwa kehidupan bersamamu bukan berarti nyaman tanpa tersengat sinar matahari dan kehujanan. Di hari aku memutuskan untuk hidup bersamamu, di hari itulah aku tahu aku mau berjuang bersamamu dari bawah, dari nol. Aku sadar membangun rumah tangga bersamamu membutuhkan stok toleransi yang luar biasa besar. Tidak hanya itu, mental yang tidak mudah menyerah juga aku perlukan di hari aku memulai hidup baru bersamamu. Karena aku menyadari hidup kita tidak akan mulus, banyak lika-liku yang mungkin membuatmu meragukan janji suci yang kita ikat bersama. 

Tapi percayalah, suamiku.

Aku akan selalu berdiri di sisimu, menggandeng tanganmu, menguatkanmu ketika kamu lelah berlari. Aku akan selalu mendukung dan sebisa mungkin membuatmu bahagia setiap hari. Aku akan berusaha membuatmu bangga ketika kamu memperkenalkanku ke semua orang, “inilah istriku, yang jadi sosok di balik kesuksesanku.” Aku ingin kita melewati badai dan awan gelap bersama, melewati gelombang yang menghantam keras sekali pun, aku ingin kita menulis kisah cinta kita bersama.

 

Tahukah kamu setiap pagi aku berterima kasih pada Tuhan karena mempertemukan kita berdua di jalan yang sama. Aku bersyukur bisa melihat punggung dan wajah orang yang tidak akan bosan kucintai setiap pagi. Aku membuka mata merasakan dinginnya udara pagi tapi aku lebih bersyukur ketika ada pelukan hangat darimu yang membuktikan bahwa Tuhan memberiku satu kesempatan lagi untuk menerima dan memberikan cinta. Pagi hari kita nggak akan selalu penuh dengan adegan seperti ini, ya aku menyadarinya. Akan banyak cobaan dan tantangan yang bisa datang dari mana saja. Akan ada air mata dan argumentasi. Akan ada masa-masa dimana kita bersitegang dan akan ada waktu dimana emosi mampu menggelapkan mata kita. Akan ada masa dimana aku harus menangis dan tidak bisa berlari padamu. Aku sudah tahu dan siap akan hal itu dan aku bahagia menjalaninya .

PS : bacalah blog ini sesekali ketika kita ribut . Banyak doa2 dan harapan yang baik tertulis disini :)

 

Friday, August 24, 2018

SAH

Pagi itu , kala pagi buta saya disibukan untuk merias diri agar terlihat cantik di matamu , seperti inilah saya , kau bilang terlalu menor hehe maaf , tapi saya bahagia seperti ini . 
Menyambut datangnya tamu dan calon suami , sedikit membuat saya grogi . Wajar saja kan , ini pertama dan terakhir kalinya moment sakral terjadi

Lalu kami bergegas ke KUA , hati mulai panik , pikiran
 Tentang lafal mu nanti ketika mengucap kalimat suci terus membuat saya khawatir . Saya takut kamu salah , ternyata tidak , kamu mengucapkan dengan lancar tanpa pengulangan
Terimakasih , kita sudah sah sekarang

Tuesday, August 14, 2018

#menuju halal

Terima Kasih Partner Bertengkar Paling Nyaman. Kini Aku Yakin, Kamulah Jawaban Doaku Tiap Malam

partner bertengkar via http://www.logancoleblog.com

Beberapa saat lagi, kita mulai membuka petualangan baru. Aku, kamu, dan berlembar-lembar hari yang nantinya akan kita isi. Kalau ditengok ke belakang, rasanya hampir mustahil kita berdua bisa sampai di titik ini. Mengingat dulu kita ibarat dua kutub yang berbeda. Aku dan kamu hampir selalu bertengkar, seperti tak ada hal menyenangkan yang bisa dilakukan. Apa kamu ingat, di awal perjalanan kita dulu, orang-orang sempat skeptis dengan berapa hubungan ini bisa berjalan.

Ah, paling nggak sampai dua bulan.


Namun, semesta seperti mematahkan segala kutukan. Kita berdua diberikan kesempatan untuk saling mengenal, dan tentu saja saling bertengkar. Dengan tulisan ini, izinkan aku mengucap syukur untuk Yang Maha Cinta atas segala hal baik yang pernah ada. Juga untukmu, partner bertengkar paling nyamanyang akhirnya jadi jawaban dari doaku setiap malam.

1. Hampir sama seperti kebanyakan pasangan. Ingatkah kita pertama kali bertengkar karena pesan yang tak sempat dibalas?

Alasan pertengkaran via www.logancoleblog.com


Layaknya pasangan kebanyakan, aku dan kamu mengawali hubungan dengan yang manis-manis. Dikit-dikit bertanya sedang apa atau lagi di mana. Namun pertengkarang pertama kita dimulai saat pesanku tak kamu balas. Padahal sebelum-sebelumnya kamu selalu membalas dan tak pernah membuatku menunggu lama. Betapa naifnya aku dulu, yang langsung kesal dan marah. Kamu yang tak kuasa menjelaskan alasan pun akhirnya tersulut emosi.

2. Lalu ritme kesibukan yang tak sama buat kita jarang bertemu. Hingga yang ada hanya marah-marah sembari menahan rindu

Marah-marah tapi rindu via www.logancoleblog.com


Lepas bertengkar karena hal sepele, kita masih diberi kesempatan untuk lanjut lagi. Namun lagi-lagi kita bertengkar. Penyebabnya semakin berkembang. Ritme kesibukan kita mulai tak seimbang. Di saat aku ingin bersamamu, kamu justru sibuk dengan pekerjaan. Ketika kamu ingin sekadar melepas penat denganku, aku justru baru sibuk-sibuknya dengan jadwal. Ketimpangan waktu akhirnya berakhir dengan pertengkaran. Lucu kan kita dulu? Padahal kalau dulu aku atau kamu sedikit mengalah, tak akan berakhir masalah.

3. Kita pun pernah selisih paham karena cemburu. Kamu cemburu pada mantan-mantanku. Sementara aku cemburu hebat pada teman-temanmu

Cemburu kala itu via www.logancoleblog.com


Pacaran tanpa cemburu itu ibarat sayur tanpa bumbu, hambar. Namun jika keseringan cemburu, justru bisa mengganggu hubungan. Dosis cemburu yang kita rasai dulu memang sedikit berlebihan. Bertengkar pun jadi kegiatan wajib yang masuk dalam to-do-listharian. Dulu kita berdua malah sempat hampir bubar karena cemburu.

Kamu ingat, betapa marahnya kamu ketika deretan para mantan masih berusaha menghubungiku? Lalu mungkin kamu masih ingat betapa marahnya aku saat kamu lebih banyak bersama teman-temanmu. Sedikit berlebihan memang, tapi dari cemburu yang hampir memisahkan kita itu aku jadi sadar, bahwa takut kehilanganmu ternyata lebih besar dari gengsi dan egoku.

4. Bahan bertengkar seakan tak pernah habis dari kita berdua. Masih ingat betapa dulu kita diam-diaman hanya karena salah paham?

Salah paham zaman dulu via www.logancoleblog.com


Kalau pasangan lain mendamba rasa cinta dan sayang, mungkin aku sedikit berbeda. Aku merasa pertengkaran termasuk bahan bakar terbaik untuk jalani hubungan yang ada. Sebab sejauh perjalanan yang telah kita lalui, dari pertengkaran ini pula aku mulai paham jalan pikiranmu.

Dulu aku mengira kamu terlalu mengekangkuu. Tak boleh melakukan ini, tak boleh jalani kegiatan itu. Aku pun sempat salah memahami maksud baikmu itu. Meski kita sempat bertengkar hebat karena salah paham, kamu dengan tenangnya pelan-pelan buatku percaya. Bahwa apa yang kamu lakukan itu bukanlah sebuah kekangan. Tapi murni sebuah kepedulian.

5. Sifatku yang panikan dan gampang nangis pernah buatmu hampir menyerah. Tapi semesta masih berpihak, kita pun belum diizinkan untuk bepisah

Maaf dulu aku sering panik dan gampang nangis via www.logancoleblog.com


Iya, iya, aku akui kalau diri ini memang cengeng sekali. Disentuh dengan cerita menye sedikit, tahu-tahu sudah ada air mata di pipi. Sudah gampang nangis, aku punya sifat panikan lagi. Saat terlupa sesuatu hal yang penting, tidak jarang aku ribet dan akhirnya menangis sendiri. Aku ingat betul, dulu kamu sempat ingin menyerah dengan sifatku ini. Namun karena semesta berbaik hati atau kamu yang cinta mati sama aku, hubungan ini bisa berlanjut lagi.

6. Namun ada juga sifatmu yang selalu buatku naik emosi. Iya, kamu selalu kurang peka, padahal aku sudah memberikan tanda-tanda

Tapi kamu juga pernah buatku kesal karena tak peka via www.logancoleblog.com


Jangan senang dulu, kamu juga punya sifat yang tak kusukai. Kamu orangnya terlampau cuek dan kurang peka dalam segala situasi. Pernah suatu kali aku terlampau emosi, karena meski udah dikode, kamu tetap saja tak paham dan cuek sekali. Iya, aku akui lagi. Dulu aku sempat ingin menyudahi ikatan ini karena sifat kurang pekamu ini. Namun, takdir seakan menunjukkan sifatmu yang lain. Sifat yang akhirnya buatku jatuh hati hingga saat ini.

7. Meski jarang terlihat akur, kini aku yakin fase-fase bertengkar yang lalu merupakan jalan kita untuk jadi satu

Partner bertengkar~ via www.logancoleblog.com


Mungkin tak terhitung lagi berapa sering kita bertengkar selama pacaran. Aku mungkin juga tak bisa lagi menyebutkan secara runtut tentang kapan saja kita bertengkar. Atau mungkin kamu sudah lupa menyebab kita diam-diaman. Sekarang aku tak peduli lagi omongan orang yang menyangsikan hubungan ini. Sebab dari sederet pertengkaran yang sudah kita lalui, aku tersadar bahwa kamulah sosok yang selama ini aku cari. Meski saat bertengkar kamu menyebalkan, tapi kurasa kamu adalah jawaban dari doaku setiap malam.

Dear mas-mas yang menjadi partnerber, teria kasih ya untuk segala cinta dan kesabaran yang ada. Semoga aku dan kamu yang sebentar lagi bersatu ini diberi kekuatan. Kekuatan untuk berpetualang dan merasakan momen bertengkar di masa depan

H-10

14 Agustus , hari ini adalah hari kelarnya urusan berkas2 nikah gue sama babang di kua , sekaligus H-10 akad nikah kami . Ya , akhirnya kami akan naik ke pelaminan tanggal 24 Agustus 2018 besok. Lega rasanya setelah sekian lama menyandang status "best friends" sama babang , akhirnya kami akan resmi jadi suami istri .

Diwarnai banyak drama , seru banget rasanya prepare semuanya sama babang , dari muter RT RW , kelurahan , KUA ,  imunisasi TT , sampe KUA lagi . Segala hal yang awalnya di bayangin bakalan ribet jadi berasa lancar banget . Thanks God ! :))

Waktu prepare kami tergolong singkat banget . Kami lamaran tanggal 10 Agustus , tanggal 13-14 prepare daftar KUA , lalu tgl 24 akad . Cepet kan ? Sampe2 waktu ngurus berkas di RT RW nya babang , banyak yang nanya "kok cepet cepet?" , Kami cuma senyum , kami tau orang2 bakalan mikir kotor tentang cepatnya proses kami :D , tapi bodo amat . Senyumin , nyatanya semesta mendukung segalanya kok . Alhamdulillah semua di perlancar , berarti Allah meridhoi . Bukan karna Married By Accident lho ya , bukan .....