Tuesday, June 18, 2019

Menunggu

Menunggu. Akan ada masa di dalam hidupmu bahwa kau harus bersabar untuk melihat yang kau inginkan dalam hidup ini terjadi. Saat harapan dan kepasrahanmu bertemu pada suatu titik, yaitu Tuhan. Saat kau memberikan jeda untuk dirimu sendiri dan membiarkan alam memberikan pertanda. Lalu, kau bergerak mengikuti kata hatimu yang pada akhirnya membawamu pada pertentangan antara logika dan batinmu, tetap bertahan atau beranjak.

Sesaat batinmu mengalami pergolakan begitu hebatnya dengan logikamu. Logikamu berkata keras mengatakan bahwa "sudahi saja", sedangkan batinmu memohon lirih berucap "tunggulah sejenak". Perlahan kamu merasakan kelelahan atas pertanyaan-pertanyaanmu sendiri, hingga keraguan begitu lekat pada dirimu.

Jika balasan dari menunggu adalah orang yang tepat, yang mampu mendampingimu seumur hidup, mampu membuatmu tertawa bahkan disaat keadaan tidak mengijinkan kau untuk tertawa, mampu membuatmu menjadi manusia yang paling bersyukur di dunia karena hadirnya telah melengkapimu dengan tepat, masihkah kau mengeluh? Hanya karena semua itu mungkin datangnya tidak secepat dan semudah yang kau bayangkan. Percayalah, sesuatu yang tepat dan baik itu memang pantas untuk ditunggu. True love will always worth the wait.