Friday, March 6, 2020

Duapuluhtiga

Hampir dua jam ku pandangi layar putih di laptop. Kursor bergeming di sudut kiri atas. Hanya berkedip tiap detik.
Tak ada kata di sebelah kiri kursor. Buntu. Pikiranku mengawang, tertuju padamu. Ini hari istimewa bagiku,
Namun kamu tak bisa memberi sesuatu yang membuatku berkesan.

Ini awal Maret kedua sejak kita bersama. maret ke dua puluh tiga ku.  "Selamat ulang tahun , Aku !"  Semoga apa yang kita cita-citakan bisa segera tercapai. Keberkahan Tuhan kian lekat di hidupku
Aku mengamini semua doa yang kau panjatkan. Memang itu tugasku. Mengamini doamu dan mendoakanmu.

jika hidupmu terasa mudah, atau jika rintangan berhasil kau lewati.
Itu karena budi baikmu, doa dan usahamu,  doa orang tuamu, dan sedikit doaku terselip disitu

Aku tidak berdoa supaya kau sehat selalu, karena itu hampir tidak mungkin.
Maka doaku semoga lebih banyak sehat dan bahagia yang mampir padamu, serta kuat saat menghadapi masalah.

dunia tak boleh tau kita sedang babak belur,  dunia hanya boleh tau kita masih tegak dan tak hancur selepas badai menerjang
dunia tak perlu tau betapa lemahnya kita di malam hari,  betapa gelapnya mimpi buruk yang telah kita lalui,  
di siang hari kita kembali berjalan dan tersenyum  seolah semua baik baik saja.  begitulah hidup,  tuhan sedang membentuk kita,  dijadikannya kita pasangan yang kuat.  rasa syukur ini membuatku sadar,  mungkin apa yang kita punya saat ini adalah doa kita di masalalu 

tak perlu meradang,  karna mereka yang tetap berdiri setelah dihantam badai,  tidak akan terusik oleh gerimis


No comments:

Post a Comment